GenPI.co Jateng - Pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang segera membuka lowongan kerja sebanyak 20.000.
Hal ini seiring pengembangan KIT Batang yang sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu.
Direktur Utama KIT Batang Galih Saksono mengklaim pembangunan infrastruktur di KIT Batang bakal rampung dan semua tenant (penyewa) bisa beroperasi pada pertengahan 2023.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang memastikan pasokan air, listrik, dan gas sudah sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
"Ini artinya, semua tenant akan rapi dan bisa beroperasi pada pertengahan 2023," kata dia, saat peletakan batu pertama pembangunan gedung anjungan Siap kerja di KIT Batang, Jumat (5/8).
Galih menjelaskan beberapa dampak positif adanya pembangunan dan operasional pabrik di KIT Batang adalah setidaknya akan ada 20.000 lapangan kerja terbuka.
Berdasar tahapan pertama dengan luasan lahan 450 hektare (ha) yang ditawarkan pemerintah, sudah masuk sebanyak 14 investor.
Dari 14 investor itu, terdiri atas 10 penanam modal asing (PMA) dan dua investor dari penanam modal dalam negeri (PMDN).
Ratusan hektare wilayah yang disiapkan itu sudah dipenuhi pabrik-pabrik yang mulai konstruksi. Mulai dari pabrik baja, pipa, hingga baterai mobil listrik.
Adapun pengembangan KIT Batang atau Grand Batang City ini dikelola oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang yang tergabung dalam konsorsium antara PT Pembangunan Perumahan.
Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 klaster, yaitu klaster pertama seluas 3.100 ha yang disiapkan untuk proyek industri, klaster kedua 800 ha untuk inovasi, dan ketiga seluas 400 haklaster residensial.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menambahkan pihaknya akan melakukan beberapa hal.
Pertama, menyusun seleksi makro dan mikro tenaga kerja dan dilanjutkan dengan mengembangkan sistem informasi pasar kerja.
Selanjutnya, meningkatkan pelatihan kompetensi kerja Balai Pelatihan Kerja Kabupaten Batang dengan memperkuat Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) di daerah itu.
Selain itu, juga akan memperkuat Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) dan BLK Komunitas.
“Apalagi perusahaan di KITB akan menyerap 280.000 tenaga kerja yang dimulai pertengahan 2023,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News