GenPI.co Jateng - Sebanyak 50 sopir bus antarkota mengikuti kegiatan tes urine di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Rabu (29/6).
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Solo, Ari Kurniawansyah, menjelaskan kegiatan tes urine sebagai upaya penanggulangan narkoba di Kota Solo.
"Kegiatan ini tentunya dalam upaya pemberantasan pencegahan narkoba," ujar Ari kepada sejumlah wartawan.
Pengecekan dilakukan kepada sopir bus antarprovinsi lantaran pengemudi melakukan perjalanan jauh.
Ari menerangkan jika ditemukan kasus, maka upaya yang lakukan selanjutnya adalah penindakan dan edukasi.
"Jika ada yang terindikasi, maka akan dilakukam deteksi pencatatan. Tentunya juga ada penindakan koordinasi dengan penyidik kantor kepolisian Solo," papar dia.
Ari menegaskan narkoba bagi pengemudi sangat berbahaya lantaran bisa menimbulkan efek halusinasi hingga dapat memicu kecelakaan.
"Narkoba punya dampak halusinogen dan depresan. Dampaknya akan berpengaruh pada pengemudi kendaraan mungkin rasa lelah dan kantuk hal ini berpengaruh pada saat mengendarai," ungkap dia.
Di sisi lain, BNN Solo menyebut angka pengedaran narkoba naik cukup tinggi di Kota Solo.
"Upayanya ada 3 program hard power (represif penagakan hukum), soft power (sosiaisasi pelatihan), dan smartpower," imbuh dia.
Selain itu, pengguna narkoba diketahui pada umur 15-60 tahun di usia produktif.
Salah satu sopir bus Yudi Wahyudin mengaku sering menjumpai kegiatan serupa di berbagai kota dalam pengecekan urin.
"Menurut saya kegiatan ini sangat baik untuk mencegah kecelakaan tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Saya sering ikut kegiatan seperti ini di Jawa Barat (Jabar ada), perusahaan saya juga sering mengadakan," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News