GenPI.co Jateng - Program pendataan melalui Monitoring Center for Development atau MCD di Boyolali diklaim akurat identifikasi kemiskinan di masyarakat.
Hal ini terlihat dari data angka kemiskinan hasil penghitungan MCD menunjukkan 10,35 persen.
Sementara, data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka 10,62 persen.
"Artinya arah pembenahan data ini dapat kita tunjukkan bahwa tujuan dengan pembenahan data mampu kita lakukan,” kata Bupati Boyolali, M Said Hidayat, dikutip Boyolali.go.id.
Said berpendapat MCD bisa mengidentifikasi kemiskinan lebih akurat di masyarakat.
Sebab, data yang disediakan lengkap mulai dari UMKM, rumah tak layak huni (RTLH), hingga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Dengan data yang akurat, program penanganan kemiskinan menjadi lebih tepat sasaran.
“Dari sisi penganggaran juga pemerintah daerah juga mampu menghitung berapa kemampuan kita,” ujar dia.
Staf Khusus Presiden, Arif Budimanta, dalam kunjungannya ke Boyolali mengatakan ada tiga program dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2024.
Program itu yakni, perlindungan sosial, program pemberdayaan ekonomi dan menghapus perbaikan sarana lingkungan permukiman dan RTLH.
“Saya rasa sinergi ini harus dibangun terus-menerus antara pemerintah pusat, pemerintah kabupaten dengan pemerintah desa, Insyaallah ini bisa berjalan dengan baik." ujar dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News