Astaga! 540.000 Anak di Jateng Alami Stunting, Ini Penanganannya

20 Mei 2022 05:30

GenPI.co Jateng - Sebanyak 20,9% atau 540.000-an anak di Jawa Tengah mengalami stunting.

Jawa Tengah pun menargetkan angka stunting menjadi 14% pada 2023.

Kepala Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Jateng, Widwiono, mengatakan pihaknya bersama Pemprov Jateng bersinergi dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

BACA JUGA:  5 Cara Mencegah Terjadinya Stunting pada Anak

Selain TPPS, telah dibentuk pula 27. 931Tim Pendamping Keluarga.

“Di lapangan nanti kami intervensi dari masing-masing stakeholder. Misal dari Dinkes memberikan makanan tambahan, obat penambah darah. Bisa juga dari DPU terkait dengan jambanisasi, akses air bersih,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (20/5).

BACA JUGA:  Perkawinan Dini Picu Lahirkan Anak Stunting, Kata Wabup Blora

Widwiono menyebutkan ada sekitar 271.000-an calon pengantin dan sekitar 551.000 wanita hamil di Jateng.

Dengan data tersebut, pihaknya yang tergabung dalam TPPS akan mencari ibu hamil dan calon pengantin putri yang mengalami masalah kesehatan.

BACA JUGA:  8.000 Lebih Balita di Kebumen Stunting Pada 2021

Selain itu, pihaknya juga melakukan pendataan terkait jumlah anak usia 2 tahun.

“Secara teori dari jumlah ibu hamil, 20% mengalami masalah kesehatan. Sementara calon pengantin putri 70% itu anemia (kekurangan sel darah merah), itu yang menyebabkan stunting. Kemudian, bayi kurang dari 2 tahun diukur apakah perkembangannya sesuai,” papar dia.

Widwiono optimistis dengan dukungan Pemprov Jateng stunting bisa turun hingga 14% pada 2023.

Sebagai bukti adalah penurunan kasus stunting di Grobogan.

Dengan penanganan intensif yang melibatkan banyak pihak, kini angka stunting di Grobogan hanya 9% dari sebelumnya 29%.

Hal itu tak lepas dari program jambanisasi, sehingga masyarakat terbebas dari penyakit.

Meski demikian, pada beberapa wilayah di Jateng masih memerlukan intervensi khusus, seperti Wonosobo dan Brebes.

“Target per tahun 3,5%. Pada 2022 angka stunting 20,9%. Kalau kami target turun 3% per tahun, berarti akhir 2022 itu 17,4%. Di akhir 2023 itu 14%. Target pemerintah pusat itu 14% di 2024. Jadi Jateng 14 persen 2023 maju setahun,” ungkap Widwiono.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memerintahkan TPPS segera tancap gas.

“Yang pertama kali adalah mendata ibu hamil. Jateng sudah punya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng. Kami cari kami assessment, kalau punya masalah (kesehatan), intervensi,” jelas Ganjar.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG