GenPI.co Jateng - Kenaikan konsumsi listrik pelanggan industri di Jawa Tengah dan DIY sebesar 9,86% year on year (yoy) pada triwulan 1-2022.
Kenaikan konsumsi listrik tersebut menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 khususnya di Jawa Tengah dan DIY.
General Manager PLN UID Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, M Irwansyah Putra, mengatakan PLN akan terus memberikan layanan listrik yang handal untuk mendukung pemulihan ekonomi.
“Konsumsi listrik merupakan salah satu indikator meningkatnya ekonomi, PLN siap mendukung aktivitas masyarakat dan pemulihan ekonomi dengan menyediakan listrik yang handal,” kata dia, Jumat (15/4).
Kenaikan konsumsi listrik tertinggi terjadi di salah satu industri pengolahan pakan ternak dengan pertumbuhan mencapai 735,2%.
Hal ini menunjukkan industri tersebut telah kembali beroperasi sepenuhnya setelah tahun sebelumnya berhenti beroperasi.
Selain pengolahan pakan ternak industri, sektor lain yang tumbuh seperti tekstil, pengolahan material bangunan, dan pengolahan bahan makanan.
“Saat ini pasokan listrik di Jateng-DIY dalam kondisi surplus dengan reserve margin sebesar 30%, jadi kami siap memenuhi kebutuhan industri,” imbuh dia.
Irwansyah menyebutkan secara keseluruhan kenaikan listrik di Jawa Tengah dan DIY sebesar 2,81% (yoy) dari sebelumnya 7,34 Terra Watt hour (TWh) menjadi 7,55 TWh pada triwulan 1-2022.
Di sisi lain, pada puasa Ramadan PLN menghadirkan promo tambah daya bagi rumah ibadah pada program Ramadan Berkah.
Pelanggan berkesempatan menaikkan daya hingga 11.000 Volt Ampere (VA) cukup dengan biaya Rp150.000.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News