GenPI.co Jateng - Curah hujan di Jawa Tengah diprakirakan masih rendah atau kurang dari 50 milimeter per dasarian pada September 2023.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan prakiraan probabilistik curah hujan dasarian pertama pada September 2023, peluang lebih besar dari 90% curah hujan rendah atau kurang dari 50 milimeter per dasarian terjadi di seluruh wilayah Jateng.
"Hal itu diketahui berdasarkan analisis dan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah hari ini," kata dia, Jumat (1/9).
Teguh menjelaskan prakiraan deterministik curah hujan dasarian pertama dan ketiga pada September 2023, di Jateng masuk kriteria rendah atau lebih kecil dari 10 milimeter.
Namun demikian, pada dasarian kedua September curah hujan diprakirakan kurang dari 50 milimeter.
"Kalau dasarian pertama Oktober pada umumnya Jawa Tengah diprakirakan kurang dari 20 milimeter, kecuali pegunungan Dieng dan pegunungan Ungaran bisa mencapai kurang dari 50 milimeter," papar dia.
Sebelumnya, berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian ketiga Agustus, sebagian besar wilayah Jateng termasuk dalam kriteria rendah atau 0-50 milimeter per dasarian.
Hal ini berdasarkan hasil pemantauan terhadap hari tanpa hujan pada dasarian ketiga pada Agustus menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Jateng masuk kriteria sangat panjang atau 31-60 hari tanpa hujan.
Teguh menambahkan untuk Jepara dan Pati pesisir ada sedikit titik kriteria pendek atau 6–10 hari tanpa hujan, dan titik di Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, serta Banjarnegara.
“Sekitar pegunungan Slamet sampai dengan Dieng masuk kriteria sangat pendek atau 1–5 hari tanpa hujan, juga daerah Blora bagian barat dan satu titik di sekitar Keling-Jepara," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News