GenPI.co Jateng - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kudus pada 2021 meningkat tajam dibanding 2020.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus menunjukkan pada 2021 kasus DBD menyentuh angka 175 kasus. Pada periode yang sama dilaporkan tiga orang meninggal dunia.
Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding kejadian pada 2020 yang hanya 40 kasus dengan jumlah kasus kematian 5 orang.
Pada 2021, lonjakan kasus terjadi pada November dan Desember masing-masing 26 dan 23 kasus.
Jumlah itu masih lebih tinggi dibandingkan jumlah kasus pada bulan-bulan sebelumnya.
Hal ini disampaikan Kepala Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kudus, Nuryanto, seperti dikutip Antara, Kamis (6/1).
“Peningkatan kasus DBD pada 2021 karena anomali musim yang berdampak pada perkembangbiakan jentik nyamuk menjadi lebih cepat,” kata Nuryanto.
Kemudian, pada pekan pertama 2022, Dinkes Kudus menerima sedikitnya lima laporan kasus DBD.
Hal ini harus diantisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya.
Dinkes Kudus juga memerintahkan puskesmas mengedukasi kembali masyarakat soal pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
PSN ini meliputi menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menimbulkan genangan.
“Pemberantasan penyakit DBD melalui PSN cukup efektif, dibandingkan dengan cara lain seperti abatisasi selektif maupun pengasapan,” ujar Nuryanto.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News