Tak Punya Basic Pertanian, Pria Asal Semarang Sukses Bisnis Landscape Tanaman

04 November 2022 14:00

GenPI.co Jateng - Pria asal Kenteng, Kemetul, Kabupaten Semarang, Sarimin (37), menceritakan usahanya membuat landscape tanaman dari nol hingga kini beromzet jutaan rupiah.

Pemilik Arya Flower ini mengaku sebenarnya tak memiliki latar belakang dunia pertanian.

Sarimin merupakan lulusan SMK Teknik Mesin. Dia sempat merantau di Cikarang.

BACA JUGA:  Semula Terjerat Utang, Pemuda Magelang Ini Sukses Bisnis Budi Daya Anggrek

Akan tetapi, dia kemudian diminta untuk pulang karena merupakan anak terakhir dan harus merawat orang tuanya.

Setelah kembali ke kampung halamannya, Sarimin harus mencari pekerjaan lagi.

BACA JUGA:  Berawal dari Hobi, Wong Klaten Berhasil Bikin Bisnis Roti

Dia kemudian bekerja di bidang usaha landscape taman.

"Setelah lulus SMK kerja di pabrik Cikarang sekitar 6 tahun, terus saya putuskan untuk pulang ke kampung. Tapi, di sana saya bisa kuliah D3 manajemen. Ya sebenarnya gak ada yang nyambung," kata Sarimin, saat ditemui GenPI.co, Rabu (2/11).

BACA JUGA:  Pria Asal Kaliuda Sumba Timur Ini Kenalkan Kampung Halaman Lewat Bisnis Kopi

Pada 2009 dia memberanikan diri membuka usahanya sendiri bermodal pinjaman bank sebesar Rp 20 juta.

"Saya dulu dari 0 banget saya dari keluarga petani, saya juga sempat menjadi buruh jadi saya memulai itu sendiri. Kios pertama di JB (Jalan Baru Salatiga) ambil utang di bank untuk sewa kios," papar dia.

Atas kegigihan Sarimin, saat ini dia telah membuka 3 cabang usaha jual tanaman dan bisnis landscape taman.

Tak hanya jual tanaman, dia juga membuka sebuah kafe.

Ketiga cabang kiosnya ini adalah di Jalan Lingkar Salatiga, di Tingkir, Salatiga, dan di Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Menariknya, tanaman yang dijualnya bukanlah tanaman hias, tetapi untuk pembuatan taman hingga pohon besar.

Harga tanaman yang dijual mulai Rp 3.000 hingga Rp 65 juta untuk pohon besar.

"Saya ngambil barangnya kalau tanaman kecil dari Bogor, Bandung, dan lokal banyak. Kalau pohon besar dari Lampung, Subang, Kediri, Sumenep, Madura sampai Pulau Kangean,” ungkap dia.

Bisnis yang dijalankan Sarimin ini pun memberi keuntungan yang melimpah.

"Saat ini saya ada karyawan 10 lebih untuk 3 lapak saya. Omzet dalam sebulan karena manajemen masih personal tidak ada pembukuan. Satu bulan masih kisaran Rp 100 juta," tutur dia.

Pelanggan Sarimin juga banyak dari kalangan pejabat seperti Wali Kota Salatiga, DPRD Kota Salatiga, hingga pedangdut Soimah.

Menurut dia, terjun di bisnis landscape taman juga memiliki banyak risiko.

"Pesan untuk anak muda perlu belajar ke lingkungan dan jangan sampai merugikan orang lain. Itu kunci usaha bertahan lama," jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG