Dari Jurnalis, Satria Kini Sukses Jadi Juragan Es Teler

02 September 2022 08:00

GenPI.co Jateng - Satria Sakti Utama memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai wartawan di Jakarta lalu memberanikan diri berwirausaha.

Satria memilih berjualan es teler di kampung halamannya di Sukoharjo, Jawa Tengah, sejak 2019.

Warga Desa Gawanan RT 05 RW 06, Kabupaten Sukoharjo, ini semula bekerja sebagai jurnalis di Media Indonesia.

BACA JUGA:  Semula Terjerat Utang, Pemuda Magelang Ini Sukses Bisnis Budi Daya Anggrek

"Kalau awalnya saya masuk dunia usaha tahun 2019 setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya wartawan," kata dia, saat dihubungi GenPI.co, Rabu (31/8).

Satria mengaku membikin usaha es teler meneruskan usaha keluarga.

BACA JUGA:  Dari Hobi Jadi Cuan, Sholichin Sampai Dapat Mobil Gegara Tanaman

Konon sang nenek merupakan penemu es teler pertama kali di Indonesia.

Nenek Satria adalah Samijem Darmowiyono istri dari Tukiman Darmowijono sebagai penemu es teler pertama di Indonesia.

BACA JUGA:  Dari Driver Ojol, Fendi Sukses Buka Jasa Fotografi Wedding

"Alasan saya sebenarnya lebih ingin meneruskan tradisi keluarga dan peninggalan dari nenek saya, ibu Samijem Darmowiyono yang kebetulan beliau adalah penemu es teler pertama di Indonesia," papar dia.

Meski melanjutkan bisnis keluarga, usaha yang dijalankan pria 31 tahun ini tidak serta merta mulus.

Dia pun berinovasi pada produk agar es teler bikinan keluarganya dikenal masyarakat luas.

Sebelumnya, usaha keluarganya berjualan es teler dengan brand Sari Mulia.

Satria pun melebarkan sayap menghadirkan es teler kekinian dengan brand es teler Wolu Wolu pada 2021 lalu.

“Jadi niat awal untuk melanjutkan perjalanan beliau jangan sampai hilang, kemudian saya bermimpi bisa memperkenalkan ke publik. Nenek saya adalah penemu es teler pertama,” ungkap dia.

Usaha es teler Wolu Wolu ini tetap mempertahankan es teler original dari resep sang nenek.

Namun demikian, dia juga membuat inovasi dengan resep sendiri, seperti es teler merah ditambah menu makanan batagor mozarela dan siomay mentai.

Harga es telernya Rp17.000/cup. Sedangkan siomai dan batagor Rp17.000-Rp20.000/porsi.

Tak tanggung-tanggung omzet usahanya dalam 1 bulan bisa mencapai sekitar Rp 60 juta dari 2 outlet.

"Pemasukan perbulan sekitar Rp 20-30 juta/outlet kami baru punya 2 outlet. Kadang bisa lebih kalau hari hari tertentu seperti Lebaran,” jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG