Hindari Pernikahan Dini, Ini Daftar Risiko Hamil di Usia Remaja

21 Maret 2022 07:45

GenPI.co Jateng - Pernikahan dini bagi kelompok usia remaja memiliki risiko terhadap mental dan kesehatan termasuk saat mengalami hamil.

Alasan pertama adalah keputusan yang diambil saat remaja umumnya didasari memenuhi rasa keinginan tanpa melalui pertimbangan matang.

Akibatnya, sejumlah keputusan yang terjadi saat menghadapi konflik kerap tidak tepat dan berisiko terhadap fisik, psikologis dan intelektual.

BACA JUGA:  Hadeh! Remaja Asal Wonogiri Diamankan Gegara Ciu 1.200 Botol

“Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit,” tulis redaksi Sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Hamil saat remaja juga memiliki risiko terhadap kesehatan ibu dan bayinya termasuk masalah sosial dan ekonomi.

BACA JUGA:  Ini Roti Kukus Jajanan Idola Mahasiswa di Kartasura Sukoharjo

Hamil saat usia muda berisiko terjadi kelahiran prematur, berat badan bayi lahir ringan (BBLR), dan pendarahan persalinan sehingga menambah risiko kematian ibu dan bayi.

Hamil saat remaja juga berisiko terjadi kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi tidak aman.

BACA JUGA:  Kabar Baik! Gibran Ngantor Hari Ini Setelah Sembuh dari Covid-19

Tak hanya itu, persalinan pada ibu di bawah usia 20 tahun menyumbang tingginya jumlah kematian neonatal, bayi, dan balita.

Data hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada 2012 memperlihatkan angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan bali pada ibu kuran dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan usia 20-39 tahun.

Pernikahan usia muda berisiko karena belum memadai kesiapan mental, kesehatan, emosional, pendidikan, ekonomi dan reproduksi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG