GenPI.co Jateng - Tahukah Anda, jika kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
Jika ini terjadi, maka Anda berisiko mengalami gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan.
Maka dari itu, anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai juga berisiko menderita rakhitis.
"Oleh sebab itu, langkah-langkah khusus untuk menghindari terjadinya defisiensi vitamin D ini sangat dibutuhkan, agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaga tubuh dari penyakit," ujar dokter umum lulusan Universitas Indonesia, dr. Adam, Senin (17/1).
Kandidat PhD ilmu kedokteran Universitas Kobe menyebutkan ada 3 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin D.
Pertama adalah melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala.
Pengecekan ini bisa dilakukan dengan periksa setiap 6 bulan sekali.
Normalnya, jumlah vitamin D dalam tubuh sebanyak 25-80 ng/mL.
Kedua, perbanyak kegiatan di luar ruangan dan mengonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D.
Makanan ini seperti ikan salmon, tuna, hati sapi serta jamur.
Sedangkan aktivitas di luar seperti berolahraga agar mendapat sinar UV-B dari matahari.
Ketiga, konsumsi suplemen untuk memenuhi 20% kebutuhan vitamin D dalam tubuh.
Menurut dia, berjemur saja tidak cukup untuk memenuhi 80% sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan sehari-hari secara optimal.
Di sisi lain, sifat anti-inflamasi dan imunoregulasinya yang dimiliki vitamin D berguna untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini berperan penting dalam pencegahan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan tubuh.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News