Pemain Persis Solo Diduga Pukuli Suporter Pelaku Pelemparan Bus, Gibran: Kalau Salah Mohon Maaf, Kami Fair Silakan Diperiksa

30 Januari 2023 22:00

GenPI.co Jateng - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mempersilakan kepolisian untuk mendalami aksi para pemain Persis Solo yang diduga mengejar dan memukul pelaku pelemparan batu ke dalam bus mereka.

Gibran juga meminta maaf jika memang para pemain Persis Solo juga berlaku kurang terpuji.

"Kalau ada yang salah dari pemain kami, ya mohon maaf, kami fair, silakan diperiksa. Pemain yang melakukan pengejaran, pemukulan, ya harus minta maaf dan kooperatif kalau dilakukan pemeriksaan. Masalah atau tidak masalah, nanti pak Kapolri yang menentukan," kata dia, Senin (30/1).

BACA JUGA:  Astaga! Bus Pemain Persis Solo Diserang Suporter, Kaca Pecah hingga Ofisial Terluka

Peristiwa bus Persis Solo dilempari batu ini terjadi setelah pertandingan melawan Persita Tangerang di Indomilk Arena, Tangerang, Sabtu (28/1).

Setelah itu terekam kamera CCTV mereka yang diduga pemain Persis Solo mengejar dan memukul pelaku pelemparan bus di sebuah gerai jasa ekspedisi.

BACA JUGA:  7 Pelaku Perusakan Bus Persis Solo Ditangkap, Suporter Persita?

Di sisi lain, Gibran berharap semua pihak harus meminta maaf, termasuk dirinya.

"Aku ya salah," imbuh dia.

BACA JUGA:  Bus Persis Solo Dilempari Batu, Bos Persita Tangerang: Saya Minta Maaf

Selain itu, Gibran berharap semua pihak menjaga kondisi persepakbolaan di Tanah Air.

"Dari pengamanan, manajemen, suporter, intinya kami ingin sepak bola jalan, jangan seperti ini terus. Nggak ada bola, nggak ada hiburan. Menahan diri semua, ya," ungkap dia.

Di samping itu, Gibran mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus bus Persis Solo yang diserang dan dilempari oknum suporter.

"Intinya, saya dan pak Kapolri terus koordinasi masalah ini. Harus ada tindakan tegas. Kalau dibiarkan, akan ada terus seperti itu, tidak berhenti," tutur Gibran.

Menurut dia, dalam aksi tidak terpuji harus ada tersangka untuk memberikan efek jera bagi pelaku anarkis.

"Ya, pihak mana pun yang terlibat. Saya kembalikan lagi ke pak Kapolri," papar dia.

Gibran juga menyayangkan aksi anarkis terjadi lagi di dunia sepak bola Indonesia.

Terlebih setelah adanya tragedi Kanjuruhan di Malang yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

"Ya dibayangkan saja, jauh-jauh ke tempat mereka, pulang, habis tanding capek, masih dilempari batu. Rasanya kayak apa?" jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG