Manajemen Persis Solo Studi Banding ke Markas Johor Darul Ta'zim, Begini Hasilnya

12 November 2022 10:00

GenPI.co Jateng - Manajemen dan tim pelatih Persis Solo mengunjungi markas salah satu klub Malaysia Super League, Johor Darul Ta’zim Football Club (JDTFC) pada Jumat (11/11).

Kedatangan Persis Solo ke Malaysia ini tak cuma menjalani training camp dan latih tanding bersama Johor Darul Ta’zim, tetapi juga studi banding.

Manajemen Persis Solo mendatangi training center serta stadion demi melakukan riset terhadap pengembangan klub.

BACA JUGA:  Persis Solo Kenalkan Leonardo Medina Jadi Pelatih Kepala Baru

Manajemen melakukan studi banding terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki Johor Darul Ta’zim.

Fasilitas yang didatangi, antara lain Pusat Latihan JDT di Padang Seri Gelam dan Stadion Sultan Ibrahim di Iskandar Puteri.

BACA JUGA:  Persis Solo Ikuti Training Camp dengan Johor Darul Ta’zim di Malaysia

Selain itu, berkunjung ke Stadion Sultan Ibrahim menjadi inspirasi membangun infrastruktur yang nyaman dan ramah bagi suporter.

Asisten Pelatih Persis Solo, Rasiman, mengatakan banyak hal yang dipelajari dalam studi banding ini.

BACA JUGA:  Tasyakuran HUT ke-99, Persis Solo Gelar Selawatan dan Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan

Misalnya, pembangunan infrastruktur demi menunjang kebutuhan tim, fasilitas penunjang yang harus dimiliki, dan sistem pengelolaan akademi yang baik untuk menumbuhkan bibit-bibit muda berbakat.

“Kami sudah mengunjungi JDTFC training ground dan stadionnya. Saya rasa ini hal yang sangat baik dan banyak aspek positif yang kami terima. Ke depannya kami bisa belajar bagaimana menjadi first class club. Kami dapat melihat semuanya di sini sangatlah rapi dan lengkap,” kata dia, dalam rilis.

Rasiman menilai dalam beberapa aspek sebenarnya Persis Solo tidak begitu kalah dengan JDT.

“Misalnya, JDT mengirimkan pemain setelah operasi menuju Barcelona, sedangkan kami bisa melakukannya secara mandiri dengan fasilitas yang kami punya,” imbuh dia.

Di akademi rasanya berada di level yang sama karena Persis Solo juga tetap memproduksi pemain melalui sistem akademi untuk diteruskan ke senior.

Sedangkan untuk women’s football, Persis Solo dianggap jauh lebih advance karena menjadi tim pertama yang secara profesional untuk tim sepak bola wanita di Indonesia.

Rasiman menggarisbawahi hal penting bagi klub sekarang ini adalah memiliki training ground. Tempat ini dapat menjadi pusat dari seluruh tim yang dimiliki oleh Persis.

“Sebetulnya kami bisa memodifikasi dengan fasilitas yang ada saat ini, contohnya adalah mengakuisisi salah satu lapangan yang dimiliki pemerintah seperti Stadion Sriwedari,” ungkap dia.

Sporting Director Johor Darul Ta’zim, Martin Prest, menjelaskan JDTFC telah melakukan revolusi besar-besaran terhadap persepakbolaan di Malaysia.

Terlebih dengan bantuan sosok pemimpin seperti Tunku Ismail Idris ibni Sultan Ibrahim atau yang juga merupakan Crown Prince of Johor (TMJ).

“Selama 10 tahun terakhir setelah TMJ mengambil alih klub JDTFC, kami bisa melihat perubahan besarnya. Di sepak bola peran setiap orang memanglah penting, pelatih, manajemen pemain dan yang lainnya. Namun, tanpa pemimpin yang baik, mungkin akan sulit,” papar dia.

Menurut dia, kunci kesuksesan sebuah klub adalah bagaimana upaya kerja keras serta memiliki manajemen yang baik.

Selain itu, pentingnya memiliki pemilik klub sekaligus pemimpin yang baik agar dapat menjalankan tujuan menuju yang lebih baik.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG