GenPI.co Jateng - Penghentian kompetisi Liga 1 karena tragedi Kanjuruhan cukup memengaruhi kondisi psikologis para pemain PSIS Semarang.
Hal ini disampaikan Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan, yang mengomentasi kondisi para pemainnya.
"Ya, sisi psikologis mereka pasti berpengaruh. Sebagai pemain tentu mereka lebih suka jika kompetisi berjalan secara reguler," kata Ian, dikutip ayosemarang.com, Sabtu (22/10).
Ian menjelaskan dalam jeda kompetisi ini para pemain tetap berlatih untuk menjaga kondisi.
Ian mengaku tidak menurunkan porsi latihan para pemainnya meski kompetisi reguler belum kembali bergulir.
Selain latihan fisik, para pemain Laskar Mahesa Jenar ini juga dibarengi program latihan taktik.
"Dalam menjaga kondisi mereka, kami berikan game kecil dalam latihan, dan simulasi pertandingan saat weekend. Ini penting buat menjaga kondisi mereka, menjaga kondisi fisik mereka," papar dia.
Di sisi lain, Ian berharap kompetisi Liga 1 kembali berjalan pada November 2022 mendatang.
Akan tetapi, dia juga berharap kompetisi sudah dievaluasi sehingga tidak terjadi lagi tragedi Kanjuruhan.
"Semoga kompetisi bisa berjalan lancar, fans datang ke stadion dengan aman mendukung tim, dan untuk PSIS bisa fokus menatap sisa kompetisi. Yang pasti kejadian di Kanjuruhan semoga jadi tragedi yang terakhir," ungkap pelatih asal Skotlandia ini.
Di samping itu, sejumlah pemain PSIS Semarang yang cedera sudah kembali berlatih.
Salah satunya adalah Septian David Maulana meski masih harus berlatih secara terpisah.
"Beberapa pemain sudah kembali dari cedera dan mereka menjalani program pemulihan cedera dengan lancar, kondisi mereka bagus," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News