GenPI.co Jateng - Bos Persis Solo Kaesang Pangarep kembali menghebohkan media sosial Twitter lewat cuitannya menyindir soal gas air mata pada tragedi Kanjuruhan.
Cuitan anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini diduga menyindir pernyataan Polri yang menyatakan gas air mata tidak mematikan yang diunggah pada Selasa (11/10).
Sindiran ini disampaikan Kaesang di Twitter dengan mengunggah meme ada 2 orang tengah berbicara.
Meme ini menjadi lampiran unggahan berita pernyataan Polri berjudul, Polri: Kata Ahli, Gas Air Mata dalam Skala Tinggi Pun Tidak Mematikan.
Dalam gambar tersebut ada tulisan percakapan.
"Lu percaya omongannya?," tanya satu orang dalam meme tersebut.
"Kaga," sahut satu orang lainnya.
Praktis, cuitan ini mengundang komentar dari warganet. Cuitan ini viral dengan disukai sebanyak 19.300-an, dicuit ulang 5.592 kali, dan dikomentari 800-an orang.
Sebagai informasi, Polri mengakui ada anggota yang menggunakan gas air mata kedaluwarsa saat tragedi Kanjuruhan.
Gas air mata yang ditemukan tercatat telah kedaluwarsa sejak tahun 2021.
Namun demikian, Polri mengklaim gas air mata kedaluwarsa tidak berbahaya. Hal ini berbeda dengan makanan kedaluwarsa.
"Kebalikannya (dengan makanan), dengan zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya itu berkurang. Sama dengan efektivitasnya gas air mata ini, ketika ditembakkan, dia tidak bisa lebih efektif lagi," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo.
Dedi juga mengklaim korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bukan akibat gas air mata melainkan karena kekurangan oksigen hingga terinjak-injak.
Klaim ini merujuk pada penjelasan sejumlah ahli dan dokter spesialis.
Menurut dia, tak ada satu pun korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan akibat gas air mata.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News