Setelah Tragedi Kanjuruhan, Stadion Manahan Solo Ikut Dievaluasi

09 Oktober 2022 15:00

GenPI.co Jateng - Stadion Manahan, Solo, yang menjadi markas Persis Solo ikut dievaluasi setelah tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) lalu.

Evaluasi pelaksanaan dan pengamanan pertandingan ini dibahas dalam pertemuan seluruh manajemen klub Liga 1, panitia pelaksana (panpel) pertandingan, dan suporter, bersama Menteri Pemuda dan Olahraga di Jakarta, pada Kamis (6/10).

Pertemuan ini membahas evaluasi prosedur pengamanan pertandingan sepak bola setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan seratusan orang.

BACA JUGA:  Solidaritas Tragedi Kanjuruhan, Seniman Mural Solo Bikin Ini, Pesannya Dalam Banget!

Ketua Panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, menjelaskan pertemuan dilakukan untuk membahas perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepak bola mendatang.

Ginda menambahkan masukan-masukan diberikan klub, panpel, dan suporter kepada Menpora Zainudin Amali.

BACA JUGA:  Buntut Tragedi Kanjuruhan Bikin Liga 1 Dihentikan 2 Pekan, Latihan PSIS Semarang Jalan Terus

"Kami memberi masukan kepada Pak Menpora terkait beberapa beberapa topik kaitannya pertandingan," kata Ginda, Sabtu (8/10).

Menurut dia, pertemuan ini masih dalam pembahasan evaluasi pelaksanaan pertandingan secara umum dan belum sampai detail di setiap stadion di Indonesia.

BACA JUGA:  5 Tuntutan Persis Solo Soal Tragedi Kanjuruhan, Ancam Mosi Tidak Percaya ke PSSI

"Harapannya ada diskusi yang lebih dalam dan to the point topiknya. Karena menang masing-masing stadion itu punyak karakteristik berbeda, baik itu wilayahnya dan bentuk stadion," papar dia.

Ginda memberikan masukan terutama pada jalur evakuasi atau jalur keluar di stadion.

Menurut dia, penyediaan pintu keluar harus memadai agar akses keluar masuk suporter lebih mudah dan tidak terjadi penumpukan terutama saat keluar stadion.

Selain itu, Ginda juga menyarankan adanya standard operating procedure (SOP) yang lebih detail terkait dengan aspek yang boleh dilakukan oleh panpel atau pun pihak keamanan.

Ini termasuk prosedur penjualan tiket online, penggunaan CCTV, serta sistem jalur evakuasi penonton perlu untuk kembali dievaluasi.

"Kalau untuk Manahan, sementara dibahas soal evakuasi stadion. Semua pintu kami buka, pertandingan ricuh atau tidak kami buka," katanya.

Dia juga menegaskan evaluasi ini harus menjadi tanggung jawab bersama seperti pemerintah, panpel, Keamanan, hingga penonton.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG