GenPI.co Jateng - Ratusan suporter Persis Solo memenuhi undangan fans PSIM Yogyakarta untuk mengikuti doa bersama bagi korban tragedi Kanjuruhan di di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (4/10) malam.
Presiden Pasoepati, Maryadi, mengatakan pertemuan itu adalah bentuk perdamaian antarsuporter setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang membuat seratusan orang meninggal dunia pada Sabtu (1/10).
"Kami dapat undangan ini alhamdulillah tentunya hal positif bagi kedua belah pihak antar suporter Brajamusti (suporter PSIM Yogyakarta) dan Pasoepati atau Persis fans," ujar Maryadi, saat dihubungi GenPI.co, Selasa.
Maryadi menjelaskan sebanyak 500 suporter Persis Solo berangkat ke Jogja.
"Kami hadir ke sana ada pengawalan dari kepolisian. Sekitar 500 yang berangkat," imbuh dia.
Seperti diketahui, hubungan suporter Persis dengan fans PSIM Yogyakarta, Brajamusti, kurang baik.
Namun demikian, setelah tragedi Kanjuruhan, kedua elemen suporter menjalin komunikasi untuk memperbaiki hubungan mereka yang buruk.
"Rivalitas suporter Solo dan Yogyakarta sudah lama. Harapannya kami tidak mau ada korban-korban lagi. Suporter harus menunjukkan kreatifitas dan totalitasnya di lapangan," papar dia.
Menurut dia, rivalitas suporter hanya pada 90 menit pertandingan.
Setelah itu dia menyarankan untuk kembali biasa karena pertandingan sepak bola adalah sebuah permainan.
Maryadi menyebut aksi memperbaiki hubungan 2 suporter ini disebut Mataram is Love.
Di sisi lain, Ketua Harian Garis Keras, Didik Purnomo, belum memberikan respon terkait undangan perdamaian saat dihubungi GenPI.co.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News