Pernah Jadi Bagian Arema FC, Carlos Fortes Sampaikan Pesan Mendalam Korban Tragedi Kanjuruhan

05 Oktober 2022 02:00

GenPI.co Jateng - Mantan pemain Arema FC yang kini membela PSIS Semarang Carlos Fortes ikut prihatin terhadap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan seratusan orang pada Sabtu (1/10).

Bagaimana pun Fortes memiliki kenangan manis di Stadion Kanjuruhan, Malang, karena pernah menjadi bagian Arema FC pada musim lalu.

Pemain asal Portugal ini sangat merasakan fanatisme suporter terhadap tim kesayangan mereka.

BACA JUGA:  Tetap Datangi Stadion Jatidiri, Suporter PSIS Semarang Gelar Doa Bersama untuk Tragedi Kanjuruhan

"Arema tim pertama saya di Indonesia. Saya pernah kenal mereka. Mereka punya suporter fanatik. Sedih jika melihat apa yang terjadi kemarin," kata dia, dikutip ayosemarang.com, Selasa (4/10).

Selain suporter, Carlos Fortes juga melihat bagaimana mantan rekan-rekannya di Arema FC berduka.

BACA JUGA:  Pascatragedi di Kanjuruhan, Ganjar Gagas Pertemuan Suporter Sepak Bola di Indonesia

Tragedi di Stadion Kanjuruhan menjadi yang terburuk sepanjang sejarah sepak bola Indonesai.

Kali terakhir sebanyak 125 orang meninggal dunia dalam peristiwa memilukan ini.

BACA JUGA:  Piala Dunia U-20 Terancam Batal Pascatragedi di Kanjuruhan, Gibran Ngaku Pasrah

Fortes bercerita para pemain Arema FC bersinggungan langsung dengan kejadian ini.

Para pemain ini bahkan sempat ikut membantu menyelamatkan korban meskipun gagal dan meninggal di depan mata mereka

"Saya bisa merasakan bagaimana perasaan mereka yang begitu dekat dengan kejadian, sungguh berat. Ini tragedi besar," ungkap dia

Fortes juga menyoroti banyaknya anak-anak dan perempuan ikut menjadi korban. Ada pula 1 keluarga tewas karena tragedi ini.

"Sepak bola harusnya terbuka bagi semua orang. Namun, apabila melihat korban yang kemarin, saya sungguh prihatin," tutur dia.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC  lawan Persebaya Surabaya.

Awal kericuhan ini disebabkan oleh kekecewaan Aremania, suporter Arema FC, karena timnya kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.

Suporter yang kecewa turun ke dalam lapangan dan menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif.

Polisi lalu menembakkan gas air mata untuk meredakan kemarahan suporter. Akibatnya, banyak penonton mengalami sesak napas akibat gas air mata.

Suporter mencoba menyelamatkan diri akhirnya menginjak-injak suporter lain demi bisa keluar lapangan dengan selamat.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG