Cerita Mantan Striker Persis Solo, Dari Gaji Menunggak Sampai Jarang Makan Buah

25 September 2022 15:00

GenPI.co Jateng - Kecintaan Yanuar Ruspuspito terhadap Persis Solo seakan tak pernah luntur.

Mantan pesepak bola kelahiran Solo ini pernah berseragam Persis Solo saat masih berada di Liga 2.

Kini Yanuar masih mendedikasikan dirinya untuk Persis Solo sebagai asisten pelatih kiper.

BACA JUGA:  Kontrak Rasiman Berakhir, Persis Solo Terancam Denda Besar

"Sekarang saya menjadi kick man dan asisten pelatih kiper, Eddy Harto. Dulu pemain pas tahun 2008-2010 di kompetisi Liga 2," ujar Yanuar saat ditemui GenPI.co, Jumat (23/9).

Mantan striker kelahiran 1 Januari 1988 ini mengaku kecintaannya terhadap tim membuat dia terus mengabdi di Persis Solo.

BACA JUGA:  Persis Solo Dapat Angin Segar, Suporter Pasti Happy

Selepas bermain di Persis Solo, dia sempat memperkuat PSIM Yogyakarta pada 2010-2011.

Setelah itu dia kembali ke Persis Solo pada musim 2012-2014 lalu hijrah ke Persiba Bantul pada 2015.

BACA JUGA:  Jelang Laga Kontra PSM Makassar, Persis Solo Sesumbar Ini

Pertandingan terakhirnya sebagai pesepak bola profesional adalah memperkuat Kalteng Putra pada musim 2016.

"Masuk Persis Solo lagi, barusan awal tahun ini," imbuh dia.

Yanuar pun bercerita suka dukanya saat membela Laskar Sambernyawa, julukan Persis Solo.

Yanuar sempat mengalami tak gajian selama 6 bulan. Demi menyambung hidup, dia bermain sepak bola antarkampung (tarkam).

"Zaman dulu gaji dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Solo, itu kami harus menunggu dulu pas ada pencairan baru gajian," tutur dia.

Namun demikian, Persis saat ini kondisinya jauh berbeda dengan masanya dulu.

"Sekarang makmur, dulu seadanya. Alatnya komplet untuk latihan. Dahulu minum air mineral bukan yang kemasan, tapi yang isi ulang. Dapat makanan buah ya cuma pas pertandingan saja," papar dia.

Meski mengalami masa susah, Yanuar tak lantas menyerah dengan dunia sepak bola yang sudah menjadi hidupnya.

"Kalau saya itu tanah kelahiran harus dibela 100% lebih. Istilahnya dibela sampai mati-matian. Posisi saya kan jadi striker misal kalau ada tiang ditabrak ya ditabrak, nggetih (berdarah) lah istilahnya," kata dia.

Dia pun berpesan kepada para pemain sepak bola supaya menjaga kesehatan mereka.

Salah satunya adalah harus menjaga pola makan agar tubuh tetap sehat dan kuat.

"Makanan pantangan ada, yakni pedas dan asam itu tidak boleh karena mempengaruhi stamina." jelas dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG