GenPI.co Jateng - Derbi Jawa Tengah (Jateng) yang mempertemukan Persis Solo kontra PSIS Semarang berakhir antiklimaks dengan skor 0-0 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/9).
PSIS Semarang menahan imbang tuan rumah Persis Solo dalam lanjutan kompetisi Liga 1.
Hasil imbang ini sedikit memperbaiki torehan PSIS Semarang yang sebelumnya selalu kalah di laga tandang.
Artinya, satu poin yang didapat saat laga melawan Persis Solo ini menjadi poin perdana bagi PSIS dalam laga tandang.
Akan tetapi, hasil seri ini sebenarnya tak diinginkan PSIS Semarang.
Pelatih caretaker PSIS Semarang Achmad Resal Octavian mengaku kecewa dengan hasil imbang yang didapat timnya.
"Kami datang ke Solo dengan target 3 poin. Namun, kami tetap syukuri hasil ini. Pemain sudah bekerja keras hingga menit akhir," kata dia, setelah pertandingan.
Resal menjelaskan sebenarnya mental para pemain sudah mulai terbentuk.
Hal ini terbukti dari daya juang yang tunjukkan pada pertandingan Derbi Jateng ini.
"Yang penting saya benahi mental anak-anak. Pertandingan tadi sore mereka tunjukkan bahwa mereka tidak ingin kalah," papar dia.
Sementara itu, kiper PSIS Semarang Wahyu Tri Nugroho menambahkan 1 poin yang diraih di Stadion Manahan merupakan kerja keras tim.
"Tentu dengan dukungan suporter yang datang ke Stadion Manahan. Kami semua ingin memberikan yang terbaik," ungkap dia.
Ini merupakan kali pertama Wahyu Tri Nugroho kembali ke Stadion Manahan sejak berseragam PSIS Semarang.
Seperti diketahui, musim lalu mantan kiper Timnas Indonesia ini membela Persis Solo di Liga 2.
"Main di Manahan atau di kandang lawan tetap dengan semangat yang sama. Kami tetap fight seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News