Dicari! Suporter Pelaku Penyalaan Flare di Stadion Manahan

29 Juni 2022 11:00

GenPI.co Jateng - Suporter atau penonton yang menyalakan flare di Stadion Manahan dituntut untuk mengaku dan meminta maaf secara terbuka ke publik.

Flare ini terlihat menyala di tribun utara pada menjelang laga Persis Solo vs Persita Tangerang pada Senin (27/6).

Pengamanan ketat yang dilakukan panitia pelaksana (panpel) Grup A Piala Presiden 2022 di Stadion Manahan ternoda dengan adanya penyalaan flare di tribun penonton ini.

BACA JUGA:  Siap-Siap! 1.971 Slemania Ngeluruk ke Stadion Manahan Solo, Besok

Bocornya penyalaan flare di Stadion Manahan menjadi catatan besar bagi panpel karena selama ini di semua laga fase penyisihan grup tidak ada kejadian semacam ini.

Ketua Panpel Piala Presiden Grup A Stadion Manahan, Ginda Ferachtriawan, menyesalkan adanya penyalaan flare di Stadion Manahan di laga pamungkas Grup A.

BACA JUGA:  3 Suporter Serbu Stadion Manahan Hari Ini, Ini Antisipasi Panpel

Ginda meminta bagi suporter atau penonton yang menyalakan flare untuk mengaku dan meminta maaf secara terbuka ke publik.

“Apalagi kita mau menyambut Liga 1 juga, mau jadi tuan rumah Piala Dunia. Ini jadi pembelajaran kita semua. Saya minta oknum tersebut bertanggung jawab kemudian meminta maaf secara terbuka," kata Ginda, kepada GenPI.co, Selasa (28/6).

BACA JUGA:  Stadion Manahan Tak Boleh Dipakai Ini, Gibran: Malu, Persis Elek!

Di sisi lain, panpel dan aparat kepolisian sudah melakukan pengecekan secara teliti kepada para penonton.

“Saat dilakukan pemeriksaan, banyak disita benda terlarang masuk stadion. Modusnya lucu-lucu. Ada perempuan yang menyelipkan rokok elektrik milik pacarnya di rambut. Kalau yang memeriksa tidak panpel perempuan atau polwan, pasti akan kecolongan,” papar dia.

Menurut dia, tindakan penyalaan flare ini ke depan bisa berdampak buruk baik bagi tim dalam kompetisi resmi seperti Liga 1. Hal ini bisa membuat tim kena sanksi atau pun denda karena melanggar aturan.

Meskipun demikian, Ginda menyebut Piala Presiden di Kota Solo berjalan tertib. Dalam hal ini, tidak ada pelemparan botol, perusakan infrastruktur, konvoi, dan sebagainya.

Namun demikian, masih ada sejumlah catatan yang harus dibenahi. Misalnya, adanya dua pertandingan dalam satu hari sangat berat. Baik dari sisi pengamanan maupun pengaturan suporter.

“Apalagi saat kesebelasan memiliki suporter fanatik. Kesulitan kami terutama saat pengaturan parkir, karena lahan parkir Stadion Manahan terbatas. Kami sampaikan kepada LIB untuk dipertimbangkan sebelum menggelar Liga 1,” ungkap dia.

Sementara itu, Wakapolresta Solo AKBP Gatot Yulianto menyayangkan penyalaan flare di stadion.

Dia berharap kedewasaan suporter saat menjadi tuan rumah. Apalagi Persis Solo menjadi salah satu tim kontestan Liga 1 dan Solo sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG